Bali memiliki keberagaman wisata dengan daya tariknya masing-masing yang sangat mempesona. Salah satu wisata yang memiliki keunikan tersendiri adalah wisata Tanah Lot Bali. Wisata Bali yang satu ini, merupakan salah satu pura laut (pura segara) paling terkenal di Bali.
Pura ini terletak di atas sebuah batu karang besar di tengah laut. Nama Tanah Lot sendiri berasal dari kata “tanah” yang berarti tanah atau pulau dan “lot” atau lod yang berarti laut. Nama tersebut sesuai dengan lokasi Pura Tanah Lot yang berada di tengah laut. Jadi saat laut pasang, karangnya akan dikelilingi air dan terlihat seperti mengapung.
Lokasi Pura Tanah Lot berada di atas tebing karang di sisi Pantai Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Pura ini berjarak sekitar 13 km dari Kota Tabanan atau sekitar 30 km dari Kota Denpasar.
Sejarah Pura Tanah Lot
Pura Tanah Lot memiliki sejarah yang diyakini berasal dari abad ke-15, dimana Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal juga sebagai Dang Hyang Dwijendra datang dari Jawa ke Bali dengan misi untuk menyebarkan ajaran Hindu. Kedatangannya disambut baik oleh Raja Dalem Waturenggong yang berkuasa di Bali saat itu. Sehingga, penyebaran agama Hindu di Bali berjalan dengan lancar sampai ke pelosok-pelosok desa.
Dang Hyang Nitartha melihat cahaya yang berasal dari arah Selatan, lalu ia mengikuti cahaya tersebut. Lalu, menemukan sebuah pantai yang memukau di Desa Beraban, Tabanan. Namun, sayangnya, upayanya untuk menyebarkan agama Hindu menghadapi kendala dan ditentang oleh Bendesa Beraban Sakti, yang merupakan pemimpin Desa Beraban pada masa itu. Bendesa Beraban Sakti menganut paham monoteisme, yaitu keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan.
Dang Hyang Nirartha selanjutnya melakukan meditasi di atas sebuah batu karang yang memiliki bentuk mirip burung beo dan awalnya terletak di daratan. Bendesa Beraban berusaha untuk mengusirnya, namun dengan kekuatan spiritual yang dimilikinya, Dang Hyang Nirartha berhasil memindahkan batu karang tempat ia bermeditasi ke tengah pantai. Batu karang tersebut kemudian dikenal dengan nama Tanah Lot, yang berarti “tanah di tengah laut”.
Dalam legenda juga disebutkan bahwa Dang Hyang Nirartha mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular tersebut adalah jenis ular laut yang memiliki ekor pipih berwarna hitam dengan belang kuning, bahkan racunnya tiga kali lebih kuat daripada ular kobra. Hingga kini, ular tersebut masih dipercaya menjaga Pura Tanah Lot dari para pengganggu yang jahat.
Daya Tarik Tanah Lot
Pulau Karang di tengah laut merupakan daya tarik utama dari Tanah Lot. Wisatawan banyak yang ingin melihat keindahan Pura yang ada di atas karang tersebut. Tanah Lot merupakan salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam. Wisatawan bisa datang pada jam 17.00 – 18.00 WITA untuk melihat golden hour. Biasanya tempat ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan saat sore hari.
Selain itu, Tanah Lot memiliki banyak spot foto menarik yang dapat dijumpai. Bagi wisatawan yang memiliki hobi fotografi, Anda dapat mengabadikan pemandangan indah ditempat ini. bahkan Tanah Lot seringkali dipakai untuk foto pre-wedding.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi destinasi wisata Bali yaitu Tanah Lot, kami merekomendasikan sewa mobil terbaik untuk Anda. Prioritas Sarana Transport menyediakan layanan jasa sewa mobil dan driver professional di Surabaya. Silakan hubungi marketing kami melalui whatsapp atau langsung hubungi nomor 0813-3285-5252.
Sumber: www.detik.com